Kisah santai informatif – Isu tentang Bali yang ‘dijajah’ oleh turis asing kini menjadi topik hangat.[1] Dalam sorotan tersebut, para warga lokal, yang diwakili oleh pengusaha persewaan motor di Canggu, mengakui bahwa situasi tersebut memang benar adanya. Tak lama setelah kontroversi muncul terkait “New Moscow” di peta daerah Canggu, isu tentang Bali yang ‘dijajah’ oleh turis asing pun muncul ke permukaan.[4] Wanda Ponika, pendiri Wanda House of Jewels, mengungkapkan pandangannya dengan menyebut tindakan WNA yang memulai bisnis dan bekerja dengan visa turis sebagai “penjajahan ekonomi”.
“Baca: Erick Thohir Menghimbau Telkom dan Telkomsel Agar Tidak Kalah Saing dengan Starlink” [3]
Salah satu warga lokal dan juga pengusaha sewa motor di Canggu, Yoga Antara, mengatakan bahwa kini semakin banyak usaha serupa yang didirikan oleh turis asing. Mereka menargetkan para wisatawan dengan bahasa yang sama, seperti Rusia dan Ukraina.
“Ini yang terjadi di Canggu, saya lihat banyak usaha kecil dari warga negara lain. Tamu-tamu dari Rusia dan Ukraina datang ke sini dan terlibat dalam bisnis serupa dengan warga lokal,” ujar Yoga dalam percakapan dengan detikTravel, Kamis (6/6/2024).
Menurut Yoga, masalah utama yang memungkinkan turis asing membuka usaha di Bali adalah kurangnya pengawasan dari pemerintah terhadap izin usaha.[2] Setiap usaha yang dibangun seharusnya memiliki izin usaha yang sah dan dijalankan dengan pengawasan yang ketat.
“Alasan mengapa turis dapat dengan mudah terlibat dalam bisnis di sini adalah karena kurangnya pengawasan dan izin dari pemerintah. Setiap usaha harus memenuhi persyaratan izin yang ketat dan diawasi secara cermat,” jelas Yoga.
“Kehadiran usaha tanpa izin di Bali membuat turis asing dengan mudah membangun bisnis dan mengancam perekonomian warga lokal,” tambahnya.
Yoga menyatakan bahwa saat ini turis asing telah mulai merambah ke bisnis penyewaan villa dan sepeda motor. Mereka menawarkan paket kepada sesama turis, yang mencakup sewa villa dan motor secara gratis. Yang lebih parahnya lagi, turis asing ini sering menawarkan harga di bawah harga pasar, menciptakan persaingan yang tidak seimbang.[4]
“Turis dapat menyewa villa dan motor sekaligus dengan harga diskon hingga 50%. Hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang kita miliki di sini,” ucap Yoga.[1]
“Apalagi ketika mereka menawarkan kepada sesama turis karena mereka tergabung dalam komunitas tertentu. Ini membuat persaingan tidak fair, karena harga-harga lokal dinilai terlalu tinggi,” tambahnya.
Kondisi ini tentu saja mengancam usaha-usaha lokal yang beroperasi di bidang yang sama. Kerugian tersebut dirasakan oleh Yoga dan pengusaha warlok lainnya yang menyewakan motor.[1]
“Kita menjadi kalah dalam sistem ini, menyebabkan penurunan jumlah konsumen yang menyewa di tempat kami. Akibatnya, bisnis kita mengalami penurunan. Ini adalah kenyataan yang harus dihadapi,” ujar Yoga.
Menghadapi situasi ini, Yoga berharap bahwa pemerintah dapat meningkatkan pengawasan terhadap izin usaha di daerah Canggu. Usaha-usaha tanpa izin ini juga merugikan pemerintah karena tidak membayar pajak yang seharusnya masuk ke kas daerah.[2]
“Harapannya, pemerintah dapat lebih memperketat pengawasan terhadap usaha kecil di daerah Canggu dan sekitarnya. Izin usaha harus diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada yang beroperasi tanpa izin dan merugikan usaha-usaha lokal,” pungkasnya.[1]
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dari Universitas Udayana juga telah menyoroti fenomena dimana sebagian turis asing yang datang awalnya sebagai pelancong. Selanjutnya mereka kemudian membuka usaha serupa dengan warga lokal, mulai dari persewaan motor, fotografer prewedding dan wisata, pemandu wisata, agen perjalanan, hingga guru tari dan yoga.[1]
“Simak: Pencoretan Jack Grealish dari Daftar Pemain Timnas Inggris, Bakal Absen ke Ibiza” [5]
[1] https://travel.detik.com/travel-news/d-7380509/bali-dijajah-turis-asing-ini-kata-pengusaha-sewa-motor
[2] https://www.antaranews.com/berita/3459648/praktisi-nilai-wisman-yang-berulah-di-bali-hanya-segelintir-orang
[3] https://infoterpenting.com/bisnis/erick-thohir-himbau-perusahaan-telkom-dan-telkomsel-agar-bisa-bersaing-dengan-starlink/
[4] https://travel.kompas.com/read/2024/05/29/092519527/ada-anggapan-bali-dijajah-turis-asing-menparekraf-tidak-setuju
[5] https://kasihterbaru.online/2024/06/08/jack-grealish-absen-dari-lapangan-hijau-ke-pesta-ibiza/