Rebel Wolves Ungkap Gameplay The Blood of Dawnwalker
Kisah Santai – Rebel Wolves, studio asal Polandia yang didirikan oleh mantan developer The Witcher, resmi merilis cuplikan gameplay perdana dari game terbaru mereka, The Blood of Dawnwalker. Video berdurasi lebih dari 20 menit tersebut diperlihatkan pada 21 Juni 2025 dan menampilkan misi dari versi pre-beta game. Sebagai RPG open-world bertema vampir, game ini mengusung elemen naratif yang kuat, sistem pertarungan berbasis keahlian, serta pilihan moral berdampak. Direncanakan rilis pada tahun 2026, The Blood of Dawnwalker akan tersedia di PS5, Xbox Series X/S, dan PC.
“Baca Juga: Benfica Gasak Auckland City 6-0, Piala Dunia Antarklub”
Pemain mengendalikan Coen, seorang pria yang berusaha menyelamatkan keluarganya dalam dunia yang penuh konflik supernatural, makhluk gelap, dan intrik politik. Rebel Wolves menyebut game ini sebagai “narrative sandbox”, artinya tidak ada pemisahan tegas antara misi utama dan sampingan yang biasanya membatasi eksplorasi. Setiap tindakan yang diambil pemain memengaruhi waktu secara langsung, namun waktu hanya bergerak saat pemain memilih melakukan aksi penting seperti menyelesaikan quest atau berinteraksi dengan karakter kunci. Sistem ini memberi pengalaman bermain yang benar-benar unik di setiap playthrough, dengan tekanan waktu sebagai sumber daya utama yang harus dikelola secara cermat, bijaksana, dan strategis untuk mencapai tujuan akhir Coen.
Sistem pertarungan dalam The Blood of Dawnwalker menuntut observasi dan keahlian. Coen dapat menyerang berdasarkan arah gerakan musuh dan bertahan dengan manuver cepat. Game ini juga memperkenalkan skill vampir seperti Burning Blood yang memberi damage terus-menerus, serta Artery Attack yang bisa memenggal kepala musuh. Pemain memilih kemampuan melalui sistem jeda waktu, mirip dengan seri Dragon Age, sehingga keputusan taktis menjadi bagian penting dalam setiap pertempuran.
Menjelang malam, Coen berubah menjadi vampir dengan kekuatan fisik dan kemampuan bergerak yang meningkat. Ia bisa menjelajah lebih luas, baik secara horizontal maupun vertikal. Namun, transformasi ini datang dengan risiko. Coen memulai malam dalam kondisi kesehatan menurun dan harus berburu darah untuk bertahan. Pemain dapat memilih untuk meminum darah manusia, hanya membuat mereka pingsan, atau berburu hewan untuk menghindari membunuh. Jika menolak makan, Coen bisa kehilangan kendali dan menyebabkan kekacauan.
“Baca Juga: Como Incar Alvaro Morata, Targetkan Liga Europa Musim Depan“
Pilihan pemain memengaruhi tidak hanya alur cerita, tetapi juga bagaimana misi dapat dijalankan. Misi yang dilakukan sebagai manusia menawarkan pendekatan berbeda dibanding saat Coen dalam wujud vampir. Hubungan dengan karakter lain juga turut menentukan hasil dari setiap skenario. Dengan desain dunia terbuka dan struktur quest yang fleksibel, The Blood of Dawnwalker mengajak pemain untuk menciptakan pengalaman mereka sendiri melalui pilihan yang bermakna dan penuh konsekuensi.