Kisah Santai – Tiga bulan telah berlalu sejak perilisan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, spin-off terbaru dari Ryu Ga Gotoku Studio. Meskipun hadir sebagai game sampingan, judul ini langsung mendapat sambutan positif dari para pemain di seluruh dunia. Ulasan yang memuji keunikan gameplay dan keberanian dalam bereksperimen menjadi faktor utama keberhasilannya.
“Baca Juga: Motorola Luncurkan Moto G86 Series, Ini Bedanya Tiap Model”
Penjualan Melonjak, Pasar Barat Kuasai Puncak
Masayoshi Yokoyama, selaku sutradara, mengungkapkan fakta menarik terkait pencapaian game ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah seri Like a Dragon, penjualan terbesar datang dari luar Jepang. Negara-negara Eropa, terutama Kerajaan Serikat (United Kingdom), tercatat sebagai pasar utama yang mendorong angka penjualan secara signifikan. Yokoyama menekankan bahwa hal ini merupakan pencapaian besar bagi studio, karena mereka sebelumnya mengandalkan pasar domestik sebagai sumber utama penjualan. Ia juga menyebutkan bahwa meningkatnya minat di pasar Barat membuka peluang baru bagi franchise ini untuk tumbuh secara global, serta memotivasi tim untuk terus memperluas pendekatan mereka ke audiens internasional.
Eksperimen Gameplay Baru Berbuah Manis
Yokoyama menjelaskan bahwa Pirate Yakuza in Hawaii dikembangkan dengan pendekatan gameplay yang sepenuhnya baru. Tim pengembang berani mengadopsi berbagai elemen permainan yang belum pernah digunakan dalam seri sebelumnya. Eksperimen tersebut ternyata diterima dengan sangat baik, yang memperkuat kepercayaan diri tim untuk terus melakukan inovasi. Ia menambahkan bahwa beberapa mekanik seperti sistem pertempuran berbasis laut, eksplorasi pulau, dan misi sampingan yang lebih terbuka menjadi sorotan utama. Mekanik-mekanik tersebut dirancang untuk menghadirkan pengalaman yang segar tanpa mengorbankan identitas khas Like a Dragon. Keberhasilan pendekatan ini membuktikan bahwa risiko kreatif dapat membuahkan hasil positif.
Dibandingkan dengan Spin-Off Sebelumnya
Sebagai perbandingan, Like a Dragon: The Man Who Erased His Name juga terbilang sukses secara komersial. Namun, mayoritas penjualannya masih berasal dari Jepang. Berbeda dengan Pirate Yakuza in Hawaii, yang justru mencetak rekor penjualan tertinggi di luar negeri, terutama di pasar Eropa. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran minat global terhadap franchise tersebut. Pergeseran ini juga menandakan bahwa pemain internasional kini semakin tertarik pada narasi, karakter, dan gaya khas Jepang yang ditawarkan dalam seri ini, membuka peluang ekspansi lebih luas di pasar global.
“Baca Juga: Xiaomi Siap Luncurkan SUV Listrik Baru Harga Rp 400 Juta”
Infinite Wealth Tetap Jadi Judul Terlaris
Meskipun spin-off terbaru ini mencatatkan prestasi membanggakan, Like a Dragon: Infinite Wealth yang dirilis awal 2024 masih memegang rekor penjualan tercepat dalam sejarah seri. Game ini tetap didominasi oleh pasar Jepang, diikuti negara-negara Asia lainnya. Namun keberhasilan Pirate Yakuza in Hawaii memberi sinyal bahwa ekspansi ke pasar Barat semakin menjanjikan untuk masa depan seri ini.