Kisah Santai Informatif – Buah pinang, meskipun sering digunakan dalam berbagai tradisi budaya, memiliki risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi tanpa pertimbangan yang tepat. Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan konsumsi buah pinang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut WebMD, buah pinang dianggap tidak aman jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama. Konsumsi pinang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, karena kandungan bahan kimia yang bersifat toksik di dalamnya. Dalam dosis tinggi, yaitu sekitar 8 hingga 30 gram, konsumsi pinang dapat berakibat fatal dan bahkan menyebabkan kematian.
Mengunyah buah pinang dapat menimbulkan efek samping yang mencolok, seperti perubahan warna pada mulut, bibir, dan tinja menjadi merah. Pinang juga memiliki efek stimulan mirip dengan kafein dan tembakau, namun dengan risiko kesehatan yang jauh lebih berat. Efek samping tersebut termasuk muntah, diare, masalah gusi, peningkatan produksi air liur, serta potensi terjadinya penyakit ginjal, hati, dan jantung. Dalam kasus ekstrem, konsumsi pinang bisa menyebabkan serangan jantung, koma, atau kematian.
Baca Juga : Manfaat Minyak Cyperus atau Rumput Teki bagi Kesehatan
Pinang juga memiliki potensi untuk memperburuk kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi di mana konsumsi pinang sangat tidak disarankan:
Menurut Healthline, pinang dikategorikan sebagai karsinogen oleh World Health Organization (WHO). Konsumsi pinang secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker mulut dan esofagus. Mengunyah pinang juga dapat menyebabkan fibrosis submukosa oral, yaitu kekakuan mulut yang mengganggu gerakan rahang.
Penelitian dari American Society for Clinical Nutrition menunjukkan bahwa pinang berhubungan kuat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, dan obesitas. Selain itu, pinang dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau suplemen herbal, menyebabkan reaksi toksik atau mengurangi efektivitas obat.
Berbagai organisasi kesehatan dan pemerintah di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya pinang. Contohnya, Taiwan merayakan “Hari Pencegahan Pinang” untuk meningkatkan kesadaran publik, sementara WHO telah merilis rencana aksi untuk mengurangi penggunaan pinang di wilayah Pasifik Barat.
Simak Juga : Penyidikan Kasus Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah