Kisah santai informatif – Di Tiongkok, tradisi pernikahan hantu ternyata bukan hanya sebuah cerita, tetapi sebuah kenyataan yang mengejutkan dan memukau.[1] Bayangkan sebuah pernikahan di mana pengantin tidak hadir secara fisik tetapi tetap dipersatukan dengan penuh khidmat.
Yang Jingshan, seorang wasit internasional dari Asosiasi Olahraga Tarian Naga dan Singa Malaysia, dan pasangannya, seorang wanita bermarga Li, yang bekerja di sebuah pabrik pengolahan makanan di Malaysia, sedang merencanakan masa depan mereka bersama.[4] Setelah menjalin hubungan selama tiga tahun, Yang berencana melamar Li. Namun, nasib berkata lain. Pada 24 Mei, mobil yang mereka tumpangi terbalik, menewaskan keduanya.
Keluarga mereka, yang hancur oleh tragedi ini, memutuskan untuk mengadakan “pernikahan hantu”, sebuah ritual kuno yang diyakini akan mempersatukan Yang dan Li di alam baka sebagai suami dan istri.[4] Bahkan, mereka membuat foto pernikahan untuk pasangan yang malang ini, sebuah penghormatan penuh kasih yang tak terlupakan.
Di Tiongkok, tradisi pernikahan hantu diketahui merupakan sebuah kepercayaan budaya yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Kepercayaan tradisional mengatakan bahwa orang yang meninggal tanpa menikah tidak akan menemukan kedamaian di akhirat dan mungkin kembali menghantui yang masih hidup.[2] Inilah yang mendorong keluarga untuk mencari pasangan bagi anggota keluarga yang sudah tiada.
“Baca: Tips Menghindarkan Anak dari Kecanduan Internet & Media Sosial” [3]
Pernikahan hantu biasanya terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama melibatkan pasangan yang meninggal sebelum atau setelah pertunangan, di mana orang tua yang berduka mengatur upacara pernikahan dan menguburkan mereka bersama. Jenis kedua melibatkan orang yang belum menikah saat hidup namun dijodohkan setelah meninggal. Orang tua mencari pasangan yang sesuai melalui pencari jodoh, lengkap dengan latar belakang keluarga, pekerjaan, dan usia.
Pernikahan kemudian digelar, dan jenazah digali untuk dikuburkan bersama di kuburan baru. Tradisi ini bahkan meluas ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Korea Utara dan Jepang, menunjukkan betapa mendalamnya pengaruh budaya Tiongkok.
Ritual ini, menurut pakar cerita rakyat Tiongkok Huang Jingchun, membantu memenuhi kebutuhan emosional keluarga yang kehilangan orang yang dicintai. “Yang benar-benar mencari kenyamanan dan kelegaan adalah mereka yang masih hidup,” katanya.
Namun, ada sisi gelap dari tradisi ini. Meskipun dilarang oleh pemerintah, praktik ini masih ada di daerah terpencil, terutama di Tiongkok utara. Tragisnya, mayat dan abu perempuan muda sering kali diperjualbelikan untuk pernikahan hantu. Pada tahun 2016, seorang pria di provinsi Gansu membunuh dua wanita dengan kondisi kesehatan mental dan menjual tubuh mereka untuk pernikahan hantu.[2] Dia dijatuhi hukuman mati pada tahun 2021. Pada November 2021, abu seorang selebriti internet dicuri dan dijual untuk pernikahan hantu, menghasilkan hingga 70.000 yuan (sekitar Rp157 juta).
Pihak berwenang Tiongkok telah berupaya menekan praktik ini. Siapa pun yang mencuri, memperkosa, atau menghancurkan mayat bisa menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun. Namun, kisah-kisah seperti ini mengingatkan kita akan betapa kompleksnya tradisi kuno yang masih hidup dalam masyarakat modern. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pernikahan hantu adalah salah satu dari banyak tradisi Tiongkok yang memadukan kepercayaan kuno dengan kenyataan modern.[1] Meski kontroversial, ritual ini menunjukkan bagaimana cinta dan duka dapat melintasi batas kehidupan dan kematian, membawa kita lebih dekat pada pemahaman mendalam tentang budaya dan emosi manusia.
“Simak juga: Jelajahi Indahnya Alam Selandia Baru Bagi Para Pecinta Aktivitas Traveling” [5]
[1] https://www.liputan6.com/global/read/5623296/sepasang-calon-pengantin-di-china-meninggal-dunia-keluarga-gelar-pernikahan-hantu
[2] https://makassar.tribunnews.com/2024/06/20/viral-sepasang-calon-pengantin-tewas-kecelakaan-tragis-keluarga-gelar-upacara-pernikahan-hantu
[3] https://isicerita.com/kesehatan/mengarahkan-anak-dari-kecanduan-media-sosial/
[4] https://www.kompas.com/global/read/2024/06/22/191500270/-pernikahan-hantu-di-malaysia-
[5] https://infoinspiratif.com/berita/menjelajahi-keindahan-alam-selandia-baru-panduan-liburan-bagi-para-petualang/