Kisah santai informatif – Sejak beberapa waktu terakhir ini, PT PLN (Persero) kini menjadi pelopor dalam pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia.[1] Langkah inovatif ini tidak hanya mempercepat transisi energi, tetapi juga memperkuat perekonomian nasional. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, percaya bahwa hidrogen akan memberikan keuntungan besar bagi ekonomi Indonesia. “Indonesia berada dalam posisi strategis untuk memenuhi permintaan pasar ekspor hidrogen rendah karbon di masa depan,” kata Jodi saat berbicara di Indonesia International Hydrogen Summit di Jakarta, pada Rabu, 19 Juni 2024.
Untuk memaksimalkan potensi hidrogen, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan National Hydrogen Strategy, sebuah peta jalan untuk pengembangan hidrogen di era transisi energi.[4] Jodi menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi, terutama di kawasan Asia Tenggara, untuk meningkatkan ekosistem hidrogen. Selain itu, dukungan kebijakan sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan produksi hidrogen oleh industri. “Langkah-langkah ini akan memastikan bahwa PLN dapat memimpin Indonesia dalam ekonomi hidrogen,” ujarnya.
“Baca: PT KAI (Persero) Kembali Buka Peluang Karier Besar Bagi Putra Putri Bangsa” [3]
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen penuh PLN dalam pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi.[2] “Hidrogen adalah pilar kunci dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Kami melihat hidrogen sebagai energi masa depan yang vital untuk mengurangi emisi,” kata Darmawan. Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso, menjelaskan bahwa PLN telah membangun ekosistem green hydrogen secara menyeluruh. PLN kini memiliki 22 Green Hydrogen Plant (GHP) yang memanfaatkan pembangkit listrik tenaga panas bumi, tenaga surya, dan renewable energy certificate.[4]
“Kami melihat peluang di dalam operasional perusahaan. Kami memanfaatkan fasilitas yang ada di pembangkit kami dan melakukan inovasi dengan memanfaatkan 100 persen energi terbarukan agar bisa memproduksi green hydrogen,” ujar Adi.
Dari 22 GHP tersebut, PLN mampu memproduksi 203 ton green hydrogen per tahun. Sebanyak 75 ton digunakan untuk operasional pembangkit, sementara 128 ton lainnya dapat mendukung kebutuhan lain, termasuk kendaraan hidrogen. Selain GHP, PLN juga telah mendirikan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta, dan diresmikan pada Februari 2024.[2] Adi menambahkan, PLN terus membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan green hydrogen di Indonesia. Dengan upaya ini, PLN tidak hanya mendukung transisi energi tetapi juga menempatkan Indonesia di garis depan revolusi hidrogen global.[1]
“Simak juga: Momen Terberat Khamzat Chimaev Selama Perjalanan Karirnya di UFC” [5]
[1] https://nasional.tempo.co/read/1882282/pln-terus-kembangkan-ekosistem-hidrogen-di-indonesia
[2] https://www.kompas.tv/regional/487884/pln-siapkan-hidrogen-jadi-energi-alternatif-untuk-kendaraan-masa-depan
[3] https://newsterbaru.net/berita/peluang-karier-besar-di-pt-kai-persero/
[4] https://ebtke.esdm.go.id/post/2023/11/20/3655/ekosistem.hidrogen.hijau.mulai.tumbuh
[5] https://kasihterbaru.online/2024/06/21/khamzat-chimaev-momen-terberat-dalam-karier-ufc/