Kisah Santai Informatif – PT Pertamina Patra Niaga telah menaikkan harga Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp13.700 per liter. Efektif mulai Sabtu, 10 Agustus 2024. Kenaikan ini disambut berbagai tanggapan, baik dari DPR maupun pengamat ekonomi.
Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza, menilai kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax ini sebagai langkah yang tepat. Untuk meningkatkan laba perusahaan sekaligus mendukung pemasukan negara. Ia menjelaskan bahwa selama lima bulan terakhir, Pertamax dijual di bawah harga keekonomian, yang tentu berdampak pada keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penyesuaian harga ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi finansial dan meningkatkan profitabilitas, sekaligus menjaga potensi pemasukan negara.
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, juga menyambut baik keputusan. Menurutnya, langkah Pertamina untuk mempertahankan harga Pertamax sejak Maret 2024 adalah upaya yang patut diapresiasi, terutama ketika harga minyak dunia melonjak dan nilai tukar rupiah melemah. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Pertamina tidak bisa terus-menerus menahan harga, mengingat dampak besar terhadap neraca keuangan perusahaan. Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyesuaikan harga BBM nonsubsidi.
Baca Juga : Manchester United dan PSG Bahas Pertukaran Jadon Sancho dan Manuel Ugarte
Heppy Wulansari, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga. Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga ini didasarkan pada tren harga minyak dunia (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meskipun harga BBM nonsubsidi tidak berubah sejak Maret 2024, Pertamina akhirnya menyesuaikan harga mengikuti tren harga yang berlaku sejak awal Agustus 2024. Selain itu, dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dalam menentukan harga, dengan memastikan tetap kompetitif dibandingkan produk sejenis dari badan usaha lain.
Ferdy Hasiman juga menambahkan bahwa dengan menaikkan harga Pertamax, persaingan antara Pertamina dan badan usaha lainnya akan lebih sehat. Ia berharap Pertamina menggunakan parameter yang tepat agar harga tetap kompetitif tanpa memberatkan masyarakat. Kenaikan ini juga diharapkan dapat memperbaiki kesehatan finansial perusahaan sambil menjaga stabilitas ekonomi.
Secara keseluruhan, Faisol Riza mendukung keputusan Pertamina untuk menaikkan harga Pertamax, mengingat SPBU swasta telah terlebih dahulu menaikkan harga BBM mereka. Menurutnya, harga baru Pertamax masih lebih rendah dibandingkan dengan harga BBM sejenis di SPBU lain, dan langkah ini juga penting untuk menjaga keseimbangan keuangan Pertamina serta iklim investasi di tanah air.
Simak Juga : Zirkzee Berpotensi Tampil Bersama Man City di Derby Manchester