Kisah Santai Informatif – Bintik merah di kulit bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama ketika Anda tidak bisa membedakan apakah itu gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) atau hanya biang keringat. Kedua kondisi ini memang memiliki gejala yang mirip, terutama munculnya bintik merah. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang harus Anda ketahui agar bisa memberikan penanganan yang tepat. DBD merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi virus dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di sisi lain, biang keringat adalah kondisi kulit umum yang disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar keringat, sering muncul di area yang berkeringat. Berikut adalah enam perbedaan utama antara bintik merah DBD dan biang keringat yang perlu Anda ketahui.
Pada DBD, bintik merah sering muncul di seluruh tubuh, terutama pada area lengan, kaki, dan punggung. Bintik ini cenderung lebih merata dan menyebar luas. Sedangkan pada biang keringat, bintik merah lebih sering muncul di area yang mudah berkeringat, seperti leher, dada, punggung atas, dan lipatan kulit. Hal ini karena biang keringat terjadi akibat keringat yang tidak bisa keluar dengan baik dari pori-pori, sehingga menyebabkan peradangan di bawah kulit.
“Baca Juga : Halodoc Kerjasama dengan Dana, Transaksi Layanan Kesehatan Jadi Lebih Mudah “
Salah satu tanda khas bintik merah DBD adalah tidak terasa gatal. Bintik ini lebih menyerupai ruam atau pendarahan kecil di bawah kulit (petekie) dan sering kali tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Berbeda dengan biang keringat, bintik merahnya biasanya disertai rasa gatal yang cukup mengganggu. Rasa gatal ini disebabkan oleh iritasi kulit akibat keringat yang tertahan.
DBD sering disertai gejala lain seperti demam tinggi mendadak, nyeri di belakang mata, sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri otot atau sendi. Gejala-gejala ini biasanya muncul sebelum bintik merah terlihat di kulit. Sedangkan biang keringat umumnya hanya menyebabkan rasa gatal atau panas pada kulit tanpa gejala lain yang menyertai. Tidak ada demam atau nyeri yang signifikan pada biang keringat, sehingga kondisinya lebih ringan dibanding DBD.
“Simak juga: Rosacea: Sandra Dewi Ungkap Perjuangannya”
Untuk membedakan bintik merah DBD dengan biang keringat, Anda bisa melakukan tes sederhana. Tekan area bintik merah dengan jari. Jika bintik tersebut tidak hilang atau memudar saat ditekan, maka kemungkinan besar itu adalah bintik DBD. Ini disebabkan oleh pendarahan di bawah kulit yang tidak akan hilang saat ditekan. Pada biang keringat, bintik merah cenderung hilang atau memudar saat ditekan, karena bintik ini lebih disebabkan oleh peradangan ringan di permukaan kulit.
Bintik merah pada DBD biasanya muncul setelah demam berlangsung selama beberapa hari. Ini adalah salah satu tanda dari fase kritis DBD, di mana kadar trombosit dalam darah menurun. Jika Anda melihat bintik merah muncul setelah demam tinggi selama 3-4 hari, segera konsultasikan dengan dokter. Sebaliknya, bintik merah pada biang keringat bisa muncul segera setelah paparan panas atau kondisi lembap yang memicu keringat berlebih. Kondisi ini tidak memerlukan demam untuk muncul.
DBD adalah penyakit serius yang bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Penurunan jumlah trombosit yang drastis bisa menyebabkan pendarahan hebat, syok, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami bintik merah disertai demam tinggi, segera periksakan ke dokter. Sementara itu, biang keringat adalah kondisi yang umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Anda bisa menggunakan bedak atau lotion untuk meredakan gatal dan menjaga kulit tetap kering untuk mencegah biang keringat kembali.
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami bintik merah yang disertai gejala demam tinggi, mual, atau nyeri tubuh, segera konsultasikan ke dokter. Lebih baik memastikan apakah itu DBD daripada menunggu terlalu lama dan berisiko. Untuk biang keringat, cukup dengan menjaga kebersihan kulit dan menghindari kondisi yang terlalu panas atau lembap. Jika gatal semakin parah atau bintik tidak hilang dalam beberapa hari, barulah perlu berkonsultasi dengan tenaga medis.