Kisah Santai – Pada tanggal 2 Oktober 2024, fenomena gerhana matahari cincin akan berlangsung. Sayangnya, hanya beberapa pengamat langit yang berada di jalur gerhana yang akan beruntung menyaksikannya.
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus. Dalam kasus ini, bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh cahaya Matahari, sehingga tampak seperti cincin. Carolyn Sumners dari Houston Museum of Natural Science menjelaskan, “Bulan tidak cukup besar untuk menutupi Matahari, sehingga akan terlihat menyerupai cincin.”
“Baca juga: Fitur Baru WhatsApp: Cara Kita Berfoto dan Berkomunikasi!”
Sayangnya, pengamat langit di Indonesia tidak akan dapat melihat gerhana matahari cincin ini karena negara kita tidak berada di jalur fenomena tersebut. Gerhana ini hanya dapat disaksikan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Antartika. Sebagian besar gerhana akan terlihat di atas lautan Pasifik, dengan Rapa Nui (Pulau Paskah) dan sebagian wilayah Argentina dan Cile berada di jalurnya.
Meskipun Indonesia tidak termasuk jalur gerhana, kita masih bisa memantau fenomena ini secara online, misalnya melalui situs resmi NASA. Gerhana matahari sebagian, di mana Matahari terlihat seperti bulan sabit, dapat terlihat dari beberapa lokasi seperti Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Hawaii.
Penting untuk diingat bahwa melihat Matahari secara langsung dapat merusak mata, meskipun sebagian tertutup oleh bulan. Untuk mengamati gerhana matahari cincin dengan aman, diperlukan kacamata khusus gerhana yang dapat memfilter sinar ultraviolet dan sebagian besar cahaya tampak. Kacamata hitam biasa atau teropong tidak cukup untuk melihat gerhana ini. Pastikan kacamata tersebut mencantumkan standar ISO 12312-2 dan waspadai produk palsu yang mengklaim memenuhi standar tersebut.
Gerhana matahari cincin pada 2 Oktober menandai fenomena gerhana terakhir di tahun 2024. Tahun ini, ada empat gerhana yang terjadi, yaitu:
“Simak Juga: Nasi Tumpeng Rumahan: CaraMudah Bikin Perayaan Jadi Spesial!”
Tahun 2025 juga akan menyajikan empat fenomena gerhana, termasuk: