Kisah Santai – Korea Utara baru-baru ini melakukan uji coba rudal balistik taktis terbaru yang diklaim mampu membawa hulu ledak super besar. Seperti yang dilaporkan oleh media pemerintah pada 2 Juli 2024. [1] Menurut Kantor Berita Pusat Korut (KCNA), rudal yang diuji adalah Hwasong-11Da-4.5, yang dirancang untuk membawa hulu ledak kelas 4,5 ton. Uji coba ini bertujuan untuk memeriksa stabilitas penerbangan dan akurasi serangan dalam jangkauan maksimum 500 kilometer dan minimum 90 kilometer. [2]
Berita ini muncul sehari setelah Korea Selatan melaporkan bahwa Pyongyang telah melakukan dua kali uji coba rudal. Meskipun satu di antaranya gagal mencapai targetnya. KCNA juga mengungkapkan rencana Korea Utara untuk melanjutkan uji coba rudal pada bulan Juli, kali ini untuk menguji karakteristik penerbangan, akurasi serangan. Serta memastikan kekuatan hulu ledak super besar dalam jarak menengah sekitar 250 kilometer. [4]
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyebutkan bahwa dalam uji coba sebelumnya, rudal-rudal tersebut ditembakkan ke arah timur laut dari wilayah barat. Salah satu rudal berhasil melintasi 600 kilometer sebelum jatuh di Laut Timur. Sementara yang lain hanya mencapai 120 kilometer sebelum hilang dari radar karena kemungkinan meledak di udara.
Rudal-rudal dengan kemampuan membawa hulu ledak super besar termasuk dalam rencana pengembangan senjata tinggi yang dijanjikan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada kongres partai tahun 2021. Ini mencakup pengembangan teknologi satelit mata-mata militer dan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat.
“Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Memimpin Proyek Strategis di Wilayah Timur Indonesia” [3]
Uji coba ini terjadi dalam konteks ketegangan regional yang meningkat, terutama setelah latihan militer bersama antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang yang disebut “Freedom Edge”. Latihan ini melibatkan kapal induk dan jet tempur Amerika Serikat, yang menimbulkan kecaman keras dari Korea Utara. Dan juga mengancam untuk memberikan respons militer yang “ofensif dan luar biasa” sebagai reaksi terhadap apa yang mereka sebut sebagai upaya untuk memperkuat blok militer.
Pertemuan antara Kim Jong-un dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Pyongyang pada bulan Juni juga telah menambah kompleksitas situasi ini. Dengan penandatanganan perjanjian kemitraan yang menjanjikan bantuan militer “tanpa penundaan” dalam kasus serangan terhadap salah satu negara.
Para analis menganggap bahwa uji coba rudal terbaru Korea Utara dapat memiliki implikasi yang lebih luas. Termasuk spekulasi bahwa rudal-rudal ini mungkin diuji untuk diekspor ke Rusia, [4] dengan kemungkinan penggunaan dalam konflik di Ukraina. Hal ini menambah dimensi baru dalam dinamika keamanan regional di Asia Timur, dengan Korea Utara tetap menjadi fokus perhatian internasional dalam upaya menjaga stabilitas di kawasan tersebut.
“Simak: Tragedi Meninggal nya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Asia” [5]
[1] https://dunia.tempo.co/read/1886530/korea-utara-uji-coba-rudal-balistik-baru-untuk-hulu-ledak-super-besar
[2] https://www.metrotvnews.com/read/bzGCzaeO-korea-utara-banggakan-rudal-baru-dengan-hulu-ledak-super-besar
[3] https://bahasinfo.net/informasi/pertamina-hulu-energi-memimpin-proyek-strategis-di-wilayah-timur-indonesia-dengan-keberhasilan-survei-seismik-3d
[4] https://www.voaindonesia.com/a/korea-utara-klaim-rudal-uji-coba-dapat-angkut-hulu-ledak-super-besar/7681891.html
[5] https://jangkauaninfo.com/olahraga/tragedi-meninggal-nya-zhang-zhi-jie-di-kejuaraan-asia/