Kisah santai informatif – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menghadapi sorotan atas proyek pembangunan di Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Medan Area.[2] Jalan itu tidak sekadar “amblas” atau “longsor”, melainkan sengaja digusur untuk proyek pelebaran parit yang telah menuai protes dari warga setempat.
Bobby Nasution menegaskan bahwa proyek pembangunan ini adalah bagian dari rencana untuk memperlebar parit dengan lebar enam meter.[4] Namun, dampaknya terhadap jalan membuat sebagian area jalan “amblas”, memaksa pengguna jalan dan warga sekitar terdampak langsung. Meskipun ada klaim mengenai kerusakan pada rumah warga akibat getaran pembangunan, Bobby menegaskan bahwa Pemko Medan tidak akan bertanggung jawab atas ganti rugi.
Pihak warga, diwakili oleh beberapa penduduk termasuk Amin dan Axiong, menyuarakan keberatannya terhadap proyek ini. Mereka menganggap bahwa proyek tersebut lebih menyulitkan kehidupan sehari-hari daripada memberikan manfaat nyata seperti yang dijanjikan.[1]
Kontroversi ini semakin memanas dengan perdebatan tentang dampak alamiah yang melibatkan ekskavator dan cuaca ekstrem. Meskipun ada upaya untuk memperbaiki jalan yang “amblas”, banyak yang merasa bahwa proyek ini tidak hanya mengganggu tetapi juga mengancam keamanan pengguna jalan di sekitar wilayah tersebut.
Sementara itu, debat tentang ganti rugi dan tanggung jawab terus berlanjut antara Pemko Medan, warga, dan pihak terkait lainnya. Masalah ini menunjukkan kompleksitas dalam menyeimbangkan kepentingan pembangunan infrastuktur dengan perlindungan terhadap hak-hak warga yang terdampak.
Situasi di Jalan Sampali, Medan, menggambarkan konflik yang kompleks antara kebutuhan akan pembangunan infrastruktur dengan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Proyek pelebaran parit yang dilakukan oleh Pemko Medan di Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, telah memicu reaksi keras dari sebagian warga setempat. Mereka merasa bahwa proyek ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan dan kualitas hidup mereka.[1]
Bobby Nasution, dalam pembelaannya, menegaskan bahwa jalan yang “amblas” bukanlah hasil dari kecelakaan alamiah seperti longsor, melainkan bagian dari strategi untuk memperlebar parit yang sudah direncanakan.[2] Namun, klaim bahwa proyek ini tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi warga, terutama karena sempitnya jalan yang tersisa setelah pelebaran parit, masih menjadi sorotan utama.
“Baca juga: Tatjana Saphira Siap Bawa Kisah Seram Kampung Siluman Pulo Majeti ke Layar Lebar” [3]
Warga seperti Amin dan Axiong mengeluhkan bahwa proyek ini telah mengganggu aktivitas sehari-hari mereka secara signifikan. Dari jalan yang amblas, sulitnya akses kendaraan, hingga kekhawatiran akan keamanan akibat kondisi jalan yang tidak stabil. Semuanya menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan komunitas lokal.
Di tengah perselisihan mengenai ganti rugi dan tanggung jawab, camat setempat Sutan Fauzi mencoba untuk menengahi. Ia menegaskan bahwa rumah warga yang terdampak akan diganti rugi, meskipun detail besaran ganti rugi masih menjadi perdebatan.[1] Proyek pembangunan ini juga menyentuh sensitivitas tentang bagaimana pemerintah setempat mengelola pertumbuhan kota dan infrastruktur dengan mempertimbangkan kepentingan warga secara holistik.
Perdebatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak kota besar dalam mengelola pertumbuhan dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Sambil memastikan bahwa hak-hak masyarakat terlindungi dan kepentingan mereka diakomodasi secara adil.
“Simak juga: Serangan Ransomware Kembali Berhasil Jebol Keamanan Pusat Data Nasional” [5]
[1] https://medan.tribunnews.com/2024/06/26/bobby-nasution-tegaskan-tak-ada-ganti-rugi-untuk-warga-yang-terdampak-jalan-amblas-di-sampali
[2] https://medan.kompas.com/read/2024/06/26/214517578/heboh-jalan-sampali-medan-amblas-bobby-buka-suara
[3] https://jangkauaninfo.com/berita/tatjana-saphira-siap-membawa-kisah-seram-kampung-siluman-pulo-majeti-ke-layar-lebar/
[4] https://daerah.sindonews.com/read/1404147/717/viral-jalan-sampali-kota-medan-amblas-ini-kata-bobby-nasution-1719446769
[5] https://langgananinfo.com/umum/serangan-ransomware-menguncang-pusat-data-nasional/