Kisah Santai – Rutin mengganti oli mesin adalah langkah penting dalam perawatan mobil untuk menjaga performanya. Meski mobil jarang digunakan, mengganti oli secara berkala tetap diperlukan karena pelumas bisa mengalami penurunan kualitas meskipun tidak ada aktivitas mesin yang signifikan.
Brahma Putra Mahayan, Technical Specialist di Pertamina Lubricants, menjelaskan bahwa masa pakai oli tidak menjadi lebih lama hanya karena mobil jarang digunakan. Menurutnya, oli akan tetap mengalami proses degradasi yang disebabkan oleh oksidasi. “Meskipun mobil diam, oli di dalam mesin tetap mengalami oksidasi akibat paparan oksigen, air, dan logam yang ada. Sehingga mempercepat penurunan kualitas pelumas,” jelas Brahma kepada Kompas.com.
“Baca juga: The Shadow Strays Masuk Top 10 Netflix di 85 Negara”
Saat oli mengalami degradasi, kualitas pelumasannya menurun dan fungsinya tidak lagi optimal. Sebagai catatan, oli tidak hanya melumasi komponen mesin, tetapi juga mendinginkan, menyalurkan panas, membersihkan, dan melindungi mesin dari korosi.
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, menyarankan untuk menggunakan patokan waktu dalam mengganti oli pada mobil yang jarang digunakan. Mobil yang jarang berjalan mungkin memiliki jarak tempuh rendah. Tetapi proses oksidasi tetap berlangsung di dalam mesin akibat uap air di sekitar mobil.
Saat mobil banyak diam, oli akan cenderung mengendap di bagian bawah. Kondisi ini membuat komponen atas mesin bisa menjadi kering dan rentan mengalami korosi. “Jika oli tidak segera diganti, campuran kimia atau aditif pada pelumas juga bisa rusak. Sehingga oli tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik,” ujar Suparna.
“Simak juga: Penumpang yang Serobot Antrean Akan Dipermalukan dengan Teknologi Baru di Bandara”
Dengan demikian, meskipun mobil jarang dipakai, pergantian oli secara rutin tetaplah penting untuk menjaga mesin tetap prima.
Menunda penggantian oli pada mobil yang jarang digunakan bisa memicu sejumlah masalah pada komponen mesin. Oli yang sudah terdegradasi tidak mampu lagi memberikan perlindungan maksimal. Akibatnya, komponen mesin lebih cepat aus karena pelumasan yang tidak optimal. Hal ini juga meningkatkan risiko overheating dan menurunkan efisiensi kerja mesin.