Kisah Santai Informatif – Pada Senin malam, 26 Agustus 2024, sejumlah wilayah di pesisir selatan Jawa, termasuk Yogyakarta, mengalami gempa bumi yang cukup signifikan. Gempa ini terjadi pada pukul 19.57.42 WIB dengan magnitudo 5,8. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di Samudera Hindia. Sekitar 107 kilometer arah barat daya Gunungkidul, DIY, dan berada pada kedalaman 42 kilometer.
BMKG melaporkan bahwa guncangan terkuat gempa ini dirasakan di Yogyakarta dengan skala III-IV MMI. Skala MMI ini menunjukkan bahwa gempa terasa nyata di dalam rumah seperti ada truk yang melintas, atau dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, serta dapat membuat pintu dan jendela berderit. Di media sosial X, seorang pengguna mengingatkan untuk tetap waspada dan memeriksa kondisi rumah. “Jogja kota kerasa banget, semoga tetap amat & waspada ya,” tulisnya.
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh deformasi batuan pada bidang kontak antar lempeng (megathrust). Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Meskipun demikian, setelah gempa utama, tercatat adanya dua gempa susulan hingga pukul 20.20 WIB.
Baca Juga : Waspada Gempa Megathrust di Indonesia: 16 Daerah Berisiko Tinggi
Daryono juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memeriksa kondisi bangunan setelah gempa. “Pastikan untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal Anda tetap aman dan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.
Guncangan pada skala III-IV MMI meliputi daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul. Sementara itu, daerah yang merasakan guncangan lebih lemah, yaitu pada skala II-III MMI, meliputi Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten.
BMKG terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat untuk memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa susulan.
Simak Juga : Tanam Benang, Pilihan Natural untuk Perubahan yang Elegan