Kisah santai informatif – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai membentuk ingatan episodik atau memori tertentu pada sekitar usia 2 tahun.[1] Pernyataan ini juga sempat tercantum pada jurnal Developmental Science yang diterbitkan pada tahun 2013 silam.[1] Penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Kanada yang dipimpin oleh Carole Peterson dari Memorial University of Newfoundland.[2]
Penelitian ini melibatkan 80 anak berusia 1 hingga 2,5 tahun. Anak-anak ditempatkan dalam situasi di mana mereka berpartisipasi dalam permainan dengan objek-objek yang spesifik dan kemudian diuji kembali tentang apakah mereka mengingat peristiwa tersebut pada hari berikutnya.[1] Peneliti juga menggunakan teknologi penginderaan gerak untuk merekam gerakan anak-anak saat mereka berinteraksi dengan objek-objek tersebut.
Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak mulai membentuk ingatan episodik pada usia sekitar 2 tahun.[1] Mereka mampu mengingat peristiwa yang terjadi dalam konteks spesifik, seperti permainan yang mereka mainkan dengan objek tertentu. Temuan ini menunjukkan bahwa ingatan episodik berkembang pada tahap awal kehidupan dan merupakan bagian penting dari perkembangan kognitif anak-anak. Tentunya, bukti-bukti penelitian seperti ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perkembangan kognitif anak-anak pada tahap-tahap awal pertumbuhan. Berikut beberapa poin tambahan yang dapat diambil dari penelitian tersebut.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak untuk membentuk ingatan episodik dimulai sekitar usia 2 tahun.[1] Ini menandakan bahwa pada tahap awal kehidupan, anak-anak mulai membangun kesadaran akan pengalaman mereka dalam konteks spesifik.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat mengingat peristiwa dalam konteks spesifik, seperti permainan dengan objek tertentu.[5] Ini menekankan pentingnya konteks dalam pembentukan ingatan episodik pada anak-anak balita, yang memberikan landasan untuk pemahaman yang lebih kompleks tentang dunia di sekitar mereka.
Penelitian menggunakan metode observasi langsung dan penginderaan gerak untuk merekam respons anak-anak terhadap stimulus tertentu. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku anak-anak dan pembentukan ingatan episodik mereka.
“Baca: Tips Menghilangkan Galau Saat Diputusin Mantan” [4]
Pemahaman tentang perkembangan ingatan episodik pada anak-anak balita memiliki implikasi yang penting dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Orang tua dan pengasuh dapat membantu memperkuat ingatan anak-anak dengan memberikan pengalaman yang kaya dalam konteks yang bermakna.[3] Di lingkungan pendidikan, pengetahuan tentang perkembangan kognitif ini dapat membantu guru dalam merancang pengalaman pembelajaran yang efektif bagi anak-anak.
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang perkembangan ingatan episodik pada anak-anak balita, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memahami secara lebih mendalam tentang proses ini. Penelitian masa depan dapat mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ingatan episodik pada anak-anak, serta implikasi jangka panjang dari perkembangan kognitif ini terhadap kehidupan mereka.
“Simak Juga: Indonesia Terpuruk di Piala Uber 2024, China Kembali Mendominasi“ [6]
Dengan demikian, penelitian tentang perkembangan ingatan pada anak-anak balita seperti ini memberikan landasan yang kuat bagi pemahaman kita tentang proses kognitif pada tahap awal kehidupan dan pentingnya pengalaman dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang dunia di sekitar mereka.[3]
[1] https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3708297/
[2] https://en.wikipedia.org/wiki/Carole_Peterson
[3] https://rsud.sawahluntokota.go.id/cara-meningkatkan-daya-ingat-anak-harus-orangtua-ketahui/
[4] https://infoterpenting.com/berita/galau-diputusin-mantan-temukan-kembali-keseimbangan-dengan-aktivitas-yang-menarik/
[5] https://dinkes.sultengprov.go.id/4-tahapan-perkembangan-kognitif-si-kecil-dalam-teori-piaget/
[6] https://kasihterbaru.online/2024/05/15/china-kembali-kuasai-piala-uber-2024-indonesia-terpuruk/