Kisah Santai Informatif – Garam merupakan zat yang esensial bagi tubuh dalam aktivitas sehari-hari. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Umumnya, dampak negatif dari asupan garam yang tinggi meliputi penyakit jantung dan stroke.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram garam per hari, atau setara dengan satu sendok teh. Julia Zumpano, seorang ahli diet terdaftar, menjelaskan bahwa konsumsi garam melebihi batas tersebut dapat merugikan kesehatan.
Konsumsi garam dalam jumlah berlebihan dan secara teratur dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari kelebihan garam yang diungkapkan oleh Healthline:
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dapat menyebabkan tekanan darah meningkat secara signifikan. Sebaliknya, mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah. Misalnya, dua studi besar menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam sebanyak 4,4 gram per hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik hingga 4,18 milimeter merkuri (mmHg) dan tekanan darah diastolik hingga 2,06 mmHg. Kondisi ini diperburuk oleh faktor-faktor seperti obesitas dan penuaan yang memperkuat dampak negatif garam terhadap tekanan darah.
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi garam yang tinggi dengan peningkatan risiko kanker perut. Sebuah studi menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi garam sekitar 3 gram per hari memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena kanker perut dibandingkan mereka yang mengonsumsi garam sekitar 1 gram per hari. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa individu dengan asupan garam yang tinggi memiliki dua kali lipat risiko terkena kanker perut. Meskipun mekanisme pasti bagaimana garam dapat memicu kanker perut masih perlu diteliti lebih lanjut, para ahli percaya bahwa konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan kerentanan terhadap kanker lambung.
“Baca Juga: Mencegah Kanker dengan Menghindari Kebiasaan Sehari-hari yang Berpotensi Berbahaya”
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta pengerasan pada pembuluh darah dan arteri. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini. Namun, terdapat juga pandangan yang menyatakan bahwa diet tinggi garam tidak berpengaruh signifikan terhadap kesehatan jantung atau umur panjang.
Sebaliknya, diet rendah garam juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh variasi dalam desain penelitian, metode, dan karakteristik peserta. Oleh karena itu, hubungan antara konsumsi garam berlebihan dan risiko kesehatan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh kesimpulan yang lebih kuat.