Kisah Santai Informatif – Menurut survei terbaru dari Kaspersky, serangan siber terhadap perangkat Android mengalami lonjakan signifikan, meningkat sebesar 50 persen dari 22,2 juta pada tahun 2022 menjadi 33,8 juta pada tahun 2023. Laporan ini mengidentifikasi pancingan iklan sebagai salah satu penyebab utama peningkatan tersebut, di mana konten iklan dirancang untuk muncul secara otomatis dan sering kali menjerat pengguna dalam serangan phishing dan ransomware. Kaspersky menyimpulkan bahwa sistem operasi Android sangat rentan terhadap ancaman siber.
Namun, Alfons Tanujaya, Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital dari Vaksincom, berpendapat bahwa maraknya serangan terhadap Android bukan semata-mata disebabkan oleh kelemahan pada sistem operasinya. Menurutnya, faktor utama yang menyebabkan Android menjadi sasaran serangan adalah jumlah pengguna yang sangat besar. Alfons menjelaskan, “Ini adalah masalah jumlah pengguna yang sangat banyak. Peretas merasa lebih menguntungkan jika mereka menyerang Android ketimbang platform lainnya.”
Baca juga : Cara Kustom Nada Dering Notifikasi WhatsApp di Android dan iOS
Sementara itu, OS Android sering kali dibandingkan dengan iOS dari Apple dalam hal keamanan. Alfons menjelaskan bahwa serangan juga sering ditujukan pada OS Windows, yang dianggap lebih rentan dibandingkan dengan sistem operasi Linux. Sama halnya dengan Android, Windows juga menjadi target karena banyaknya pengguna yang membuatnya menjadi sasaran yang menguntungkan bagi peretas. “Jika peretas menyerang perangkat dengan jumlah pengguna yang sedikit, risiko kerugian akan lebih besar dibandingkan keuntungan yang didapat,” tambahnya.
Alfons menegaskan bahwa tidak ada sistem operasi yang bisa dianggap sepenuhnya aman, termasuk iOS Apple. Meskipun iPhone menawarkan tingkat eksklusivitas yang membatasi pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak terkait dengan Apple, ini tidak menjamin perlindungan mutlak terhadap ancaman siber. Keamanan perangkat, menurut Alfons, pada akhirnya ditentukan oleh kemampuan pengguna dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan siber. “Seberapa canggih pun sebuah perangkat, jika penggunanya tidak memahami keamanan siber, tetap saja bisa terkena serangan,” ujar Alfons.
Dengan demikian, peningkatan serangan siber terhadap Android lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kelemahan sistem operasi itu sendiri, seperti jumlah pengguna yang besar dan keuntungan yang diperoleh peretas dari menyerang platform yang luas. Keamanan perangkat harus diperhatikan tidak hanya dari segi teknologi, tetapi juga dari pemahaman dan kewaspadaan penggunanya.
Simak Juga : Advan Workpro Lite, Laptop Terbaru untuk Produktivitas Tinggi